Rabu, 17 Juni 2020

KAJIAN MENYEMIR RAMBUT

HUKUM SEMIR RAMBUT

Rasulullah SAW pernah bersabda :
QODIMAN NABIYU SAW,WALAISA FI ASH-H ĀBIHI ASYMATU AIRO ABI BAKRIN FAGOLAFAHĀ VAL HINĀ'I WAL KATAM
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tiba (di Madinah) dan tidak ada satupun dari shahabat beliau yang paling banyak ubanya selain Abu Bakar. Maka kemudian dia mengecatnya dengan daun inai dan katam (daun pewarna lainnya)”. (HR. Al-Bukhari no. 3627)

Rasulullah SAW juga pernah bersabda :
IÑAL YAHŪDA WAN NASÕRO LĀYASH BIGŪNA, FAKHÕLIFŪHUM
“Sesungguhnya Yahudi dan Nashara tidak mewarnai (uban-uban mereka), maka selisihilah mereka”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu ketika ia ditanya apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewarnai ? Dia menjawab :

لَوْ شِئْتُ أَنْ أَعُدَّ شَمَطَاتٍ كُنَّ فِي رَأْسِهِ فَعَلْتُ وَقَالَ: لَمْ يَخْتَضِبْ. وَقَدْ اخْتَضَبَ أَبُو بَكْرٍ بِالْحِنَّاءِ وَالْكَتَمِ وَاخْتَضَبَ عُمَرُ بِالْحِنَّاءِ بَحْتًا
Artinya:
“Seandainya saya mau menghitung jumlah rambut putih yang berada di antara jumlah rambut hitam beliau, tentu saya bisa menghitungnya. Dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mencelupnya. Adapun Abu Bakr dan Umar, maka sungguh keduanya mencelup rambut mereka dengan Inai dan sejenisnya.” (HR. Muslim)

Dari hadist-hadist di bawah ini menyatakan bahwa Rasulullah sholallahu Alaihi Wassalam menganjurkan bagi umat muslim untuk mewarnai rambut mereka yang telah beruban dengan tujuan untuk membedakan diri dari kaum yahudi dan nasrani. Akan tetapi, Baginda Nabi juga menganjurkan agar dalam mewarnai rambut yang telah beruban tersebut tidak mempergunakan warna hitam. Kenapa?

QOLA RASULULLAH SAW :
YAKUNA FIZ ZAMĀNI QOUMI YASBAGHUNA BIS SAWĀD
“Dari Mujahid, seorang tabiin, “Di akhir zaman nanti ada sekelompok orang yang menyemir rambutnya dengan warna hitam.
LĀ YANGZURULLAHU ILAIHIM AW QÕLA : LĀ KHOLĀQO LAHUM
Allah tidak akan memandang mereka atau tidak ada bagian dari akherat untuk mereka” (Riwayat Abdur Razaq dalam al Mushannaf)

Warna rmbt yg dibenci oleh Nabi
YAKŪNU QOUMUN YAKHDHIBŪNA FI ĀKHIRIZ ZAMĀNI
“Akan ada di akhir zaman, kaum yang menyemir rambutnya seperti bulu merpati,
BIS SAWĀDI KAHAWĀ SHILIL HAMĀMI LĀ YARIYUHŪNA RÕ'IHATAL JAÑAH
maka dia tidak mencium bau surga.” (Hadits dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud)

Dari Jabir bin Abdillah ra :
UTIYA BI ABI QUHĀFA,YAUMA FATHI MAKKAH
Pada hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
WARO'ASUHU WALIH YATUHU KĀS TSAGHÕMATI BAYĀDHÕ
dengan rambut dan jenggotnya yang memutih seperti pohon tsaghamah (pohon yang daun dan buahnya putih).
FAQÕLA RASULULLAHI SAW,GHOYYIRŪ HADZĀ BISYAI'IN WĀJ'TANIBŪS SAWĀD
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Rubahlah warna (uban) ini dengan sesuatu, tapi jauhilah yang berwarna hitam.” (HR. Muslim).

Beberapa ulama Dari madzab Maliki, Abu Hanifah, serta sebagian ulama Syafi’i seperti Imam Ghazali, menyatakan bahwa dalam sebuah peperangan, apabila mewarnai rambut dilakukan dengan tujuan untuk membuat musuh merasa takut atau gentar, maka hukumnya adalah wajib.

Rasulullah SAW bersabda
GHOYYIRŪ HADZĀS SYAIBA WĀJTANIBŪS SAWĀD
“Rubahlah warna uban itu, dan jauhi warna hitam.” (HR. Muslim)

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Abbas berkata

“Seorang yang menyemir rambutnya dengan hinna melewati Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau berkata, ‘Bagus sekali orang itu.’ Kemudian lewat lagi seseorang di depan beliau seorang yang menyemir rambutnya dengan hina dan katm, maka beliau berkata, ‘
Bagus sekali orang itu.’ Kemudian lewat lagi seseorang yang menyemir rambutnya keemasan, maka beliau berkata, ‘yang ini lebih baik dari yang lainnya.’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 PANGGILAN QUBUR DALAM SEHARI

  Sebagaimana firman Allah SWT: (QS.Al-Hasyr Surat : 59 Jus : 28 : 18) يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَف...