Senin, 22 Juni 2020

ADAB MURID TERHADAP GURU

Beberapa kitab yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui adab murid terhadap guru adalah kitab Ta’lim Muta’alim karya Sheikh Az-Zarnuji.

Dalam kitab beliau  Ta’lim Muta’alim diterangkan adab murid terhadap guru adalah :
a. Seorang murid tidak berjalan di depan gurunya
b. Tidak duduk di tempat gurunya
c. Tidak memulai bicara padanya kecuali dengan izin guru
d. Tidak berbicara di hadapan guru
e. Tidak bertanya sesuatu bila guru sedang capek atau bosan
f. Harus menjaga waktu, jangan mengetuk pintunya, tapi menunggu sampai guru keluar
g. Seorang murid harus kerelaan hati guru, harus menjauhi hal-hal yang menyebabkan guru marah, mematuhi perintahnya asal tidak bertentanangan dengan agama
h. Termasuk menghormati guru adalah juga dengan menghormati putra-putra guru, dan sanak kerabat guru
i. Jangan menyakiti hati seorang guru karena ilmu yang dipelajarinya akan tidak berkah

Menurut Syeikh Ahmad Nawawi, adab murid terhadap guru antara lain :

a. Murid harus taat kepada guru terhadap apa yang diperintahkan didalam perkara yang halal.
b. Murid harus menghormati guru
c. Mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru, karena perilaku itu bisa membuat guru senang
d. Ketika murid bertemu guru di tepi jalan, hendaklah murid menghormati guru dengan berdiri dan berhenti
e. Murid hendaknya menyiapkan tempat duduk guru sebelum guru datang
f. Ketika duduk di hadapan guru harus sopan seperti ketika sedang sholat yaitu dengan menundukkan kepala
g. Murid harus memperhatikan penjelasan guru
h. Murid jangan bertanya ketika guru sedang lelah
i. Ketika duduk dalam suatu majelis pelajaran, murid hendaklah tidak menolah-noleh ke belakang
j. Murid jangan bertanya kepada guru tentang ilmu yang bukan di bidangnya atau bukan ahlinya
k. Murid harus memperhatikan penjelasan guru dan mencatatnya untuk mengikat ilmu agar tidak mudah hilang
l. Murid harus berprasangka baik terhadap guru

Semua ini penting diketahui murid, karena jika seorang murid menghormati guru, maka ilmu yang diperoleh bisa manfaat.

Seorang penyair berkata: “Sesungguhnya guru dan dokter keduanya tidak akan menasihati kecuali bila dimuliakan. Maka rasakan penyakitmu jika tidak menuruti dokter, dan terimalah kebodohanmu bila kamu membangkang pada guru.”


Jam`ul Jawami yang dikarang Imam Jalaluddin as-Suyuthi, dan dalam Maqoshidul Hasanan karya as-Sakhowi


أباؤك ثلاثة :
أبوك الذي ولدك، وأبوك الذي زوجك ابنته، والذي علمك وهو أفضلهم.
Aba’uka tsalatsatun,
Abuka alladzi waladaka,
Walladzi zawwajaka ibnatahu,
Walladzi `allamaka wahuwa afdholuhum (bapak-bapakmu ada tiga macam, yaitu yang 1.meperanakkan dirimu, (ORTU)
yang 2.mengawinkanmu dengan anak gadisnya, (MERTUA)
yang 3.mengajarimu ialah yang utama di antara mereka”  (GURU)

Ada sahabat yang bertanya:
*"Mana yang harus lebih didahulukan antara perintah guru atau perintah orang tua ?"*

Karena yang *pertama* dan *kedua* *"memberimu makan dan kehidupan, sedangkan kehidupan bisa habis dengan masuknya kita ke Alam kubur."*

Sedangkan yang *ketiga* *"memberikan kamu hal yang bermakna dan bisa menuntunmu sampai ke Syurga-Nya Allah Subhaanahu Wa Ta'aala dan inilah yang terbaik."*

Nabi SAW juga seorang guru yang diutus untuk melahirkan generasi pemimpin dan pendidik terbaik, yaitu Sahabat
(HR Muslim).

Rasulullah guru terbaik karena dididik langsung oleh Sang Maha Guru Terbaik, yakni Yang Maha Mengetahui ('Aalim). "Addabanii rabbii fa ahsana ta`dibii."(Tuhanku telah mendidikku maka sempurnalah adabku). Begitulah pesan Nabi SAW.  

“Laula Murobbi Lamma arofna robbi, wa laulal ulama lamma arofnal ambiya”
Wa laula Muhammadin lamma arofna robbi
“Kalau tidak ada yang mendidikku tentu kita tidak tahu TUHAN ku itu siapa, Dan Kalau tidak ada ulama tentu kita tidak tahu para NABI,Dan Kalau tidak ada Sayiduna Muhammad tentu kita tidak tahu ALLAH SWT"

Bersabda Rasulullah saw. :

إِلْزَمُوْا أَوْلاَدَكُمْ وَأَحْسِنُوْا أَدَبَهُمْ
ILZAMŪ AWLĀDAKUM WA AHSINŪ ADABAHUM
“Janganlah biarkan anak-anakmu dan didik mereka yang baik”.

Rasulullah Saw bersabda:
Akrimu awladakum wa ahsinū ādābahum
Hormatilah anak-anak kalian dan didiklah tata krama mereka dengan baik

Didiklah Anakmu Tiga Hal Al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawa nya meriwayatkan sebuah hadits dari Ad-Daylami dan Ibnu Najar dari Sayyidina Ali, bahwa

Rasulullahﷺ bersabda:

أَدِّبُوا أَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ حُبُّ نَبِيِّكُمْ وَحُبُّ أَهْلِ بَيْتِهِ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ فَإِنَّ حَمَلَةَ الْقُرْآنِ فِي ظِلِّ اللَّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّهُ
Addibū awlādakum alâ tsalăsi khishõlin : Hubbu nabiyyikum Wa hubbu ahli baitihi Wa qirõ'atul Qur'ān.
Didiklah anak-anak kalian tiga hal; mencintai Nabi kalian, mencintai keluarga Nabi kalian, dan membaca al-Qur’an.
Fa iña hamalatal Qur'āni fi dzillillāhi yauma lā dzilli illā dzilluh
Sesungguhnya para pembawa al-Qur’an berada dalam naungan Allah ﷻ  ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya.

Imam Malik Bin Anas _-rahimahullah-_ menasihati seorang pemuda Quraisy :
يَا ابْنَ أَخِي تَعَلَّمَ الْأَدَبُ قَبْلَ أَنْ تَتَعَلَّمَ الْعِلْمَ
YĀ ABNA AKHI TA'ALLAMAL ADABU QOBLA ANG TATA'ALLAMAL ILMA
“Wahai anak saudaraku, pelajarilah adab sebelum engkau mempelajari ilmu”(Al hilyah 6/330)

Yusuf bin Al Husain berkata :
بِالْأَدَبِ تَفْهَمُ الْعِلْمَ وَبِاْلعِلْمِ يَصِحُ لَكَ الْعَمَلُ وَبِاْلعَمَلِ تُنَالُ الْحِكْمَةَ
BIL ADABI TAFHAMUL ILMA WABIL ILMI YASHIHU LAKAL AMALU WABIL AMALI TUNĀLU
“Dengan adab engkau akan memahami ilmu, sementara dengan ilmu, amalanmu akan benar, dan dengan amal engkau akan mendapatkan hikmah”(iqtidhaul ‘ilmil ‘amal hal. 170)

Jangan melihat siapa yg di depan kita walaupun muda usianya ketika berilmu wajib kita hormati

“Al 'aalimu kabiirun wa inkaana hadatsan. Wa al jaahilu shogiirun wa in kaana syaikhan.”
Orang yang berilmu itu besar walaupun umurnya masih muda. Sedangkan orang yang bodoh itu kecil walau umurnya telah tua.


Akhirnya, semoga Allah menggolongkan kita kedalam orang-orang yang Ia sebut dalam

               شريف محمّد اسوان بن شريف محمّد وسم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 PANGGILAN QUBUR DALAM SEHARI

  Sebagaimana firman Allah SWT: (QS.Al-Hasyr Surat : 59 Jus : 28 : 18) يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَف...