Senin, 15 Juni 2020

KAJIAN BIRRUL WALIDAIN


Allah SWT melalui Rasul-Nya Menyerukan kpd para hamba**nya untuk berbakti kpd Ortu dng 7 hal yaitu :


1. Tho’atul al walidain (mentaati kedua orangtua).
2. Birr al-walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua)
3. Isti’dzan al-walidain (selalu meminta restu kedua orangtua).
4. Al-infaq a’la al-walidain (memberi nafkah kepada kedua orangtua).
5. Mas’uliyatuhu ‘an baiti abihi (bertanggung jawab atas rumah/kekayaan kedua orangtuanya).
6. Ri’ayah al-walidain (menjaga kedua orangtua).
7. du’a al-walidain (mendoakan kedua orangtua).
__________________________________________________
1. Tho’atul al walidain (mentaati kedua orangtua).
Falā taqul lahumā uffin walā tanghar humā waqul lahumā qawlang kariimā ".Maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. al-Isra’ : 23).

2. Birr al-walidain (berbuat baik kepada kedua orangtua).
waqodā robbuka lā ta'budū illā iyyāhu wabil wālidayni ihsānan immā yablugoña indaka lkibaro ahadu humā aw kilā humā
"Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak(QS. al-Isra’ : 23).
Wā’budūllaha walā tusyrikū bihi syai'aw wabil wālidaini ihsānan
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,( An-nisa 36 )
Wawaṣ-shoinal-insāna biwālidaīh
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;( Lukman 14 )

3. Isti’dzan al-walidain (selalu meminta restu kedua orangtua).
hadits SAW:“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma,
Ridhõr robbi fii ridhõl walidi,Wa sukhtur robbi fii sukhtil walidi
Bahwa Rasulullah SAW bersabda:
RIDHO ALLAHU FI RIDHOL WALIDAIN
“Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”

4. Al-infaq a’la al-walidain (memberi nafkah kepada kedua orangtua).
yas-alūnaka mātsā yungfiqūna qul mā angfaqtum min khoyrin falil wālidayni
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah, “Harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapakmu,[Al-Baqarah : 215]

Diriwayatkan dari Jabir R.A.”Ada seorang laki-laki mengadu kepada Rasulullah Saw, “aku memiliki harta dan anak, “Ayahku menginginkan banyak dari hartaku”. Maka rasulullah Saw menjawab: “kamu dan hartamu adalah milik ayahmu”.(HR: Ibn Majah).


5. Mas’uliyatuhu ‘an baiti abihi (bertanggung jawab atas rumah/kekayaan kedua orangtuanya).
Diriwayatkan dari Abdullah Ibn Umar
orang** meyebutkan dan aku juga menyakini bahwa
Rasulullah bersabda: “dan seorang anak bertanggung jawab (menjaga) harta orang tuannya. setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertangungan jawab atas yang dipimpinnya.(HR:Bukhori).

6. Ri’ayah al-walidain (menjaga kedua orangtua).
Diceritakan dari Abdullah Ibn Umar Seorang laki-laki mengucap salam dan berkata kepada Nabi Saw: “Aku ingin berjihad bersamamu, wahai Rasulullah Saw., dan semata-mata aku niatkan untuk memperoleh keridlaan Allah dan mencari rumah Akhirat.
Rasulullah Saw bertanya:
“apakah salah satu dari kedua ortumu masih hidup?”, laki-laki itu menjawab: “ya, keduanya, ya Rasul”
Rsulullah Saw bersabda:”pulanglah, dan baikilah keduanya ...” (HR:Ahmad).

7. du’a al-walidain (mendoakan kedua orangtua).
waqul rabbi irham humā kamā robbayānii shoghiirõ
”Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. al-Isra’ : 24)



Berbakti kepada Orang Tua Sesudah Mereka Meninggal

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,
IZĀ MĀTA AL INGSĀNU ANGQOTHO'A ANHU A'MALUHU
ILLĀ MIN TSALASATIN:
ILLĀ MIN SHODAQOTIN JĀRIYAH,
AW ILMIN YUNGTAF'U BIH
AW WALADIN SHÕLIHIN YAD'ŪLAHU
“Apabila seseorang mati, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.(HR. Muslim)

ALLAH BERFIRMAN :
Wallażīna āmanụ wattaba'at-hum żurriyyatuhum bi`īmānin alḥaqnā bihim żurriyyatahum wa mā alatnāhum min 'amalihim min syaī`, kullumri`im bimā kasaba rahīn
“Orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.” (QS. At-Thur: 21).

Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain,
HAZĀ YĀL AHYĀ'I LIL AMWĀTID DU'Ā'U WAL ISTIGHFĀR
“Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan permohonan ampunan kepada Allah (istighfar) untuk mereka,”

Banyak Cara untuk Berbakti kepada Orang Tua

Setelah orang tua meninggal, ada banyak cara bagi si anak untuk tetap bisa berbakti kepada orang tuanya. Mereka tetap bisa memberikan kebaikan bagi orang tuanya yang telah meninggal, berupa aliran pahala. Dengan syarat, selama mereka memiliki ikatan iman.

Diantara doa yang Allah perintahkan dalam Al-Quran adalah doa memohonkan ampunan untuk kedua orang tua kita,

وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Berdoalah, Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orang tua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil.” (QS. Al-Isra: 24)

Bentuk bakti kita kpd ortu yg dah gak ada
Dari Ibnu Umar RA
Rasulullah SAW bersabda,
IÑA MIN ABARRIL BIRRI SHOLATAR ROJULI AHLA WUDDI ABIHI BA'DA AY YUWALLIYA
“Bentuk kebaktian kepada orang tua yang paling tinggi, menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya, setelah ayahnya meninggal.”(HR. Muslim)


**SEMOGA BERMANFAAT**

           ابوي شريف محمّد اسوان بِنْ شريف محمّد وسم 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 PANGGILAN QUBUR DALAM SEHARI

  Sebagaimana firman Allah SWT: (QS.Al-Hasyr Surat : 59 Jus : 28 : 18) يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَف...