Senin, 31 Oktober 2022

KISAH CACING BERSHOLAWAT.

Kisah Cacing Bersholawat. Suatu ketika nabi Daud as sedang duduk di tempat ibadah beliau sambil membaca kitab Zabur. Tiba-tiba beliau melihat ada seekor cacing merah sedang berjalan di tanah.

Hati kecil beliaupun berbisik,
"Apa yang Alloh inginkan dari cacing ini? Untuk apa Alloh menciptakan cacing ini?"

Dengan izin Alloh, cacing itupun dapat berbicara. Iapun berkata,

"Wahai Nabi Alloh, jika di siang hari, Alloh memerintahkanku untuk berdzikir:

سبحان الله والحمد لله و لا اله الا الله x1000
'Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh' seribu kali,

Sedangkan dimalam hari Alloh memerintahkanku untuk bersholawat
اللهم صل على محمد النبي الامي و على اله و صحبه و سلم x1000
'Allohumma sholli 'ala muhammad nabiyyil ummi wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam' seribu kali setiap malam.

Sedangkan engkau wahai Nabi Daud, apa yang engkau ucapkan, agar aku dapat mengambil manfaat darimu?"

Nabi Daud pun menyesal telah meremehkan seekor cacing. Dan beliau pun kemudian bertaubat, memohon ampun kepada Alloh SWT.

Ternyata,...
Demikian indah hidup seekor cacing yang acapkali kita remehkan,...
Ternyata, lisannya senantiasa basah dengan dzikir dan sholawat...
Padahal, ia tak pernah bermaksiat,..

Lantas,..
Bagaimana dengan lisan kita???
Seberapa sering lisan ini berdzikir??
Seberapa banyak sholawat yang keluar dari lisan yang penuh maksiat ini???
Akankah kita, yang diberi begitu banyak kelebihan oleh Alloh, kalah dengan seekor cacing dalam ketaatan kepada Alloh???

Ya Robb berilah taufiqMu untuk kami...
Jadikan kami termasuk golongan ahli dzikir, yang senantiasa membasahi lisan kami dengan dzikir dan sholawat,
Jangan biarkan sedikitpun waktu kami berlalu kecuali bertambah amal kami untuk hari perjumpaan denganMu...

اللهم اعنا على ذكرك و شكرك و حسن عبادتك
"Ya Alloh tolong kami untuk senantiasa mengingatMu, mensyukuri nikmat-nikmatMu, dan beribadah dengan baik kepadaMu"

[Sumber: Mukasyafatul Qulub - Imam Ghozali r.a]

‌اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّم وبَارِك عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الفاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ، والخاتِم لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الحقِّ بَالحَقِّ، والهادي إلى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ، صلَّى اللهُ علَيهِ وآلِهِ وصحبِهِ، حَقَّ قَدْرِهِ ومِقْدَارِهِ العَظِيم.

BUYA SYARIF MUHAMMAD ASWAN




Minggu, 30 Oktober 2022

UMAT NABI MUHAMMAD SAW SEMUA MASUK SYURGA KECUALI IA YANG MENOLAK SYURGANYA ALLAH SWT

 Diriwayat dari abu hurairah ra. Rasulullah bersabda:


نحن الآخرون الأولون يوم القيامة، ونحن أول من يدخل الجنة…
NAHNU ĀKHIRŪNAL AWWALŪNA YAUMAL QIYĀMAH.
“Kami adalah orang-orang yang datang belakangan (namun) yang datang pertama pada hari kiamat.
WA NAHNU AWWALI MIN YADKHULUL JAÑAH
Dan kami adalah umat yang pertama kali masuk surga… ( Sahih Muslim )

SELURUH UMAT NABI MASUK SYURGA KECUALI :
Rasulullah bersabda:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ،
KULLU UMMATI YADKHULŪNAL JAÑATA
Setiap umatku akan masuk surga,
ILLĀ MAN ABĀ
kecuali orang** yang enggan untuk memasukinya.
قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟
QŌLŪ
Ada seseorang yang bertanya,
YĀ ROSŪLALLAHI WAMAY YĀ"BĀ
siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ?
قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
QŌLA :
Beliau bersabda,
MAN ATHŌ'ANI
"Barangsiapa mentaatiku
DAKHOLAL JAÑAH
akan masuk surga,
WAMAN A'SHŌNI
barangsiapa tidak taat kepadaku
FAQOD ABĀ
sungguh dia orang yang enggan masuk surga." (HR Bukhari).

Mengenai perintah taat kepada rasul telah disebutkan dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 32,
قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْكَٰفِرِينَ
QUL AṬHĪ'ULLĀHA WAR-RASŪL, FAING TAWALLAU FA IÑALLĀHA LĀ YUḤIBBUL-KĀFIRĪN
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."

Menurut surat Al Hasyr ayat 7, taat kepada rasul adalah mengikuti apa yang diajarkan dan meninggalkan apa yang dilarangnya.
وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟
WAMĀ ĀTĀKUMUR-RASŪLU FA KHUŻŪHU WAMĀ NAHĀKUM 'ANHU FANGTAHŪ
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah."

Menaati Rasulullah dapat dilakukan dengan menjalankan apa yang menjadi syariatnya.

Dalam Islam, ada banyak ibadah yang dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan rasul.

1. Sholat

Perintah sholat tertuang jelas dalam QS. Al Baqarah ayat 43. Allah SWT berfirman sebagai berikut:

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku.'"

2. Puasa

Perintah puasa termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

3. Zakat

Perintah zakat termaktub dalam Q.S at-Taubah ayat 103 sebagai berikut:

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

4. Membaca Al Quran

Al Quran di antaranya menjadi syafaat di hari kiamat kelak. Seperti diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim sebagai berikut:

عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم

Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR. Muslim)

5. Mengingat Allah SWT baik di waktu lapang maupun sempit

Mengingat Allah SWT dapat dilakukan dengan berdzikir. Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi dalam bukunya Al-Baqiyatus Shalihat mengatakan, dzikir merupakan salah satu amalan abadi yang tidak merugikan.

6. Sholawat

Allah SWT juga telah memerintahkan hamba-Nya untuk bersholawat kepada Nabi SAW. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al Ahzab ayat 56 sebagai berikut:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."




Selasa, 18 Oktober 2022

KEMULIAAN MAULID KAUM YAHUDI MASUK ISLAM

Di dlm Kitab Maulid Syeikh Ahmad bin Al Qasim (terkenal dengan nama Maulid Syaraful Anam).


Dan disyarahkan oleh Syeikh Nawawi Al Jawi dengan nama kitab : Fath'hush Shomad al Alim ‘alaa Maulidisy syaikh Ahmad bin al Qasim,


dan Kitab Anni’matul Kubra ‘alal ‘aalam fii Maulidi Sayyidi Waladi Adam.Karangan Imam Jalaludin Asy-Syuyuthi


قَالَ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ

QÕLA ABDUL WĀHID IBNU ISMĀ'IL

Syeikh Abdul Wahid bin Ismail bercerita

كَانَ بِمِصْرَ رَجُلٌ يَصْنَعُ

KĀNA BIMISHRO ROJULUN YASHNA'U

bahwa di Mesir dahulu, ada seorang laki-laki


مَوْلِدًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّ عَامٍ

MAULIDAN LIN NABIYYI SAW KULLA Ā'MIN

Yang setiap tahun mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam. 


وَكَانَ إِلَى جَانِبِهِ رَجُلٌ يَهُوْدِيٌّ

WA KĀNA ILĀ JĀNIBIHI ROJULUN YAHŪDIYYUN

Disebelah laki-laki tadi, ada tetangganya yang beragama Yahudi,


فَقَالَتْ لَهُ زَوْجَةُ الْيَهُوْدِيِّ مَا بَالُ جَارِنَا الْمُسْلِمِ يُنْفِقُ مَالًا جَزِيْلًا فِيْ مِثْلِ هَذَا الشَّهْرِ

FAQÕLAT LAHI DZAUJATUL YAHŪDIYYI MĀ BĀLU JĀRINĀL MUSLIMI YUNGFIQU MĀLĀN JADZILĀN FI MITSLI HADZĀS SYAHRI

Isteri Yahudi ini berkata kepada suaminya: “Mengapa, tetangga kita yang muslim itu, setiap bulan ini (Rabi’ul Awwal) membelanjakan harta yang banyak?”


فَقَالَ لَهَا زَوْجُهَا إِنَّهُ يَزْعُمُ أَنَّ نَبِيَّهُ قَدْ وُلِدَ فِيْهِ

FAQÕLA LAHĀ DZAUJUHĀ IÑAHU YADZ'UMU AÑA NABIYYAHU QOD WULIDA FIHI

Suami Yahudi itu menjawab: “Itu adalah karena dia beranggapan bahwa dalam bulan inilah nabinya dilahirkan,


وَهُوَ يَفْعَلُ ذَلِكَ فَرْحَةً بِهِ وَكَرَامَةً لِمَوْلِدهِ

WAHUWA YAF'ALU DZALIKA FARHATAN BIHI WAKARÕMATAN LI MAULIDIH

dia melakukan hal tersebut karena senang dengan nabinya, dan memuliakan hari kelahirannya.”


قَالَ فَسَكَتَا

QÕLA FASAKATĀ

melanjutkan ceritanya : Kedua suami isteri pun diam,


ثُمَّ نَامَا لَيْلَتَهُمَا فَرَأَتْ اِمْرَأَةُ الْيَهُوْدِيِّ

TSUMMA NĀMĀ LAILATA HUMĀ FARO'AT IMRO'ATUL YAHŪDIYYI

kemudian malam hari keduanya tidur. Dalam tidurnya, isteri Yahudi itu


فِي الْمَنَامِ رَجُلًا جَمِيْلا جَلِيْلًا عَلَيْهِ

FIL MANĀMIN ROJULAN 

bermimpi ia melihat ada seorang laki-laki 

JAMILĀN JALILAN ALAIHI

yang begitu tampan dan agung,


مَهَابَةٌ وَتَبْجِيْلٌ وَوَقَارٌ قَدْ دَخَلَ بَيْتَ جَارِهِ الْمُسْلِمِ

MAHĀBATUN WA TABJILUN WAWA QÕRUN 

berwibawa dan sangat dimuliakan 

QOD DAKHOLA BAITA JĀRIHIL MUSLIMI

memasuki rumah tetangganya yang Muslim itu.


وَحَوْلَهُ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ وَهُمْ يُبَجِّلُوْنَهُ  وَيُعَظِّمُوْنَهُ

WA HAULAHU JAMĀ'ATUN MIN ASH-HĀBIHI 

Dan di kanan kiri laki-laki tersebut ada serombongan dari sahabatnya. 

WAHUM YUBAJJILŪNAHU  

Mereka mengormati 

WAYU'ADZ-DZIMŪNAHU

dan mengagungkan laki-laki tersebut


فَقَالَتْ لِرَجُلٍ مِنْهُمْ

FAQÕLAT LIROJULIN MINHUM

Wanita itu pun bertanya kepada pada salah seorang diantara anggota rombongan itu:


مَنْ هَذَا الرَّجُلُ الْجَمِيْلُ الْوَجْهِ فَقَالَ لَهَا هَذَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

MAN HADZĀR ROJULUL JAMILUL WAJHI 

“Siapa laki-laki yang wajah nya tampan ini ?

FA QÕLA LAHĀ HADZĀ ROSŪLULLAHI SAW

”Orang itu menjelaskan bahwa itulah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.


دَخَلَ هَذَا الْمَنْزِلَ لِيُسَّلِمَ عَلَى أَهْلِهِمْ وَيَزُوْرَهُمْ لِفَرْحِهِمْ بِهِ

DAKHOLA HADZĀL MANGDZILA LIYUS SALIMI ALĀ AHLIHIM 

Beliau masuk kerumah ini untuk mengucapkan salam kepada penghuni rumah ini 

WAYA DZŪROHUM LI FARHIHIM BIHI

dan menemui mereka yang telah menunjukkan rasa suka-cita mereka atas kelahiran beliau.


فَقَالَتْ لَهُ هَلْ يُكَلِّمُنِيْ إِذَا كَلَّمْتُهُ فَقَالَ لَهَا نَعَمْ

FA QÕLAT LAHU 

Wanita Yahudi itu pun berkata lagi, 

HAL YUKALLIMUNI IDZĀ KALLAMTUHU

“Maukah orang itu berbicara denganku apabila aku mengajaknya bicara ?”, 

FA QÕLA LAHĀ NA'AM

laki-laki tadi menjawab: “Sudah tentu beliau mau”.


فَأَتَتْ إِلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ لَهُ يَا مُحَمَّدُ

FA ATAT ILAIHI SAW FA QÕLAT LAHU 

Wanita Yahudi itu pun lantas mendekati Nabi Muhammad dan menyapanya: 

YĀ MUHAMMAD

“Wahai Muhammad !” ,


فَقَالَ لَهَا لَبَّيْكِ

FA QÕLA LAHĀ LABBAIK

lantas Nabi pun menjawab: “LABBAIKI (aku sambut panggilanmu) “.


فَقَالَتْ لَهُ أَتُجِيْبُ لِمِثْلِيْ بِالتَّلْبِيَةِ­

FA QÕLAT LAHU ATUJIBU LIMITSLI BIT TALBIYAH

Wanita itu pun berkata: ” Engkau menjawab orang sepertiku dengan TALBIYAH,


وَأَنَا عَلَى غَيْرِ دِيْنِكَ وَمِنْ أَعْدَائِكَ

WA ANĀ ALĀ GHOIRI DINIKA 

Sedangkan aku bukan mengikuti agamamu, 

WAMIN A'DĀ'IKA

dan akupun termasuk salah satu musuh**mu.”


فَقَالَ لَهَا وَالَّذِيْ بَعَثَنِيْ بِالْحَقِّ نَبِيًّا

FA QÕLA LAHĀ 

Nabi pun bersabda kepadanya: 

WAL LADZI BA'ATSANI BIL HAQQI NABIYYĀ

“Demi Dzat Yang telah mengutusku dengan haq menjadi Nabi,


مَا أَجَبْتُ نِدَائَكِ حَتَّى عَلِمْتُ أَنَّ اللهَ قَدْ هَدَاكِ

MĀ AJABTU NIDĀ'AKI 

aku tidak menjawab panggilanmu 

HATTA ALIMTU AÑALLAHA QOD HADĀK

sehingga aku mengerti bahwasanya Allah telah memberi hidayah atasmu.”


فَقَالَتْ إِنَّكَ لَنَبِيٌّ كَرِيْمٌ، وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ،

FA QÕLAT 

Wanita itupun berucap: 

IÑAKA LA NABIYYU KARIM.

“Sesungguhnya tuan memang benar seorang Nabi yang mulia 

KARIM.WA IÑAKA LA'ALA KHULUQIN ADZIM.

yang berpribadi agung,


تَعِسَ مَنْ خَالَفَ أَمْرَكَ،

TA'ISA MAN KHÕLAFA AMROKA

celakalah orang yang menselisihi perintahmu,

وَخَابَ مَنْ جَهِلَ قَدْرَكَ،

WAKHÕBA MANG KAHILA QODROKA

dan merugilah orang yang tidak mengerti pangkatmu.


اُمْدُدْ يَدَكَ،

UMDUD YADAK

Ulurkanlah tanganmu,


فَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّكَ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

FA ANĀ ASYHADUAN LĀ ILAHA ILALLAH.FA IÑAKA MUHAMMADUR RASŪLULLAHI SAW.

Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah, SAW.”


ثُمَّ إِنَّهَا عَاهَدَتِ اللهَ

TSUMMA IÑAHĀ Ā'HADATILLAH

Lalu Dalam hatinya, wanita itu berjanji kepada Allah,

فِيْ سِرِّهَا أَنَّهَا

FI SIRRI HĀ AÑAHĀ

berniat bahwa nanti besok pagi,


إِذَا أَصْبَحَتْ تَتَصَدَّقُ بِجَمِيْعِ مَا تَمْلِكُهُ وَتَصْنَعُ

IDZĀ ASHBAHAT TATA SHODDAQU BI JAMI'I MÆ TAMLIKUHU WA TASHNA'U

Ia akan bersedekah dengan seluruh harta yang ia miliki dan melaksanakan jamuan


مَوْلِدًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

MAULIDAN LIN NABIYYI SAW

untuk memperingati Maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,


فَرْحَةً بِإِسْلَامِهَا وَشُكْرًا لِلرُّؤْيَا الَّتِيْ رَأَتْهَا فِيْ مَنَامِهَا

FARHATAM BI ISLĀMIHĀ WA SYUKRÕN LIR RU'YĀL LATI ROAT HĀ FI MANĂMIHĀ

sekaligus sebagai perwujudan rasa syukur atas keislamannya dan mimpinya malam itu.


فَلَمَّا أَصْبَحَتْ رَأَتْ زَوْجَهَا قَدْ هَيَّأَ الْوَلِيْمَةَ

FALAMMĀ ASHBAHAT RO'AT DZAUJAHĀ QOD HAYYA AL WALIMAH

(Akan tetapi, diluar dugaan, begitu bangun pagi) ia melihat suaminya sudah sibuk untuk menyiapkan suatu perjamuan, ia begitu rajin dan serius.


وَهُوَ فِيْ هِمَّةٍ عَظِيْمَةٍ فَتَعَجَّبَتْ مِنْ أَمْرِهِ

WAHUWA FI HIMMATIN A'DZIMATING FATA'AJJABAT MIN AMRIH

Wanita itupun heran dengan apa yang dilakukan suaminya seraya berkata:


وَقَالَتْ لَهُ: مَالِيْ أَرَاكَ فِيْ هِمَّةٍ صَالِحَةٍ ؟

WA QÕLAT LAHU : MĀLI ARÕKA FI HIMMATING SHÕLIHATI

“Ada apa gerangan kulihat engkau begitu sibuk dan bersemangat pagi ini ?


فَقَالَ لَهَا: مِنْ أَجْلِ الَّذِيْ أَسْلَمْتِ عَلَى يَدَيْهِ اَلْبَارِحَةَ،

FAQÕLA LAHĀ : MIN AJLIL LADZI ASLAMTI ALĀ YADAIHI AL BĀRIHAH

Si suami menjawab, “Karena orang yang kau lihat malam tadi, yang mana engkau masuk islam dihadapan beliau.”


فَقَالَتْ لَهُ: مَنْ كَشَفَ لَكَ هَذَا السِّرَّ الْمَصُوْنَ وَمَنْ أَطْلَعَكَ عَلَيْهِ ؟

FAQÕLAT LAHU : MANG KASYAFA LAKA HADZĀS SIRROL MASHŪNA WAMAN ATH'LA'AKA ALAIHI

Dia bertanya kepada suaminya: “Siapa gerangan yang telah membukakan engkau rahasia ini (ihwal impiannya) dan memperlihatkann­ya kepada engkau ?”


فَقَالَ اَلَّذِيْ أَسْلَمْتُ بَعْدَكِ عَلَى يَدَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،

FAQÕLAL LADZI ASLAMTU BA'DAKI ALĀ YADAIHI SAW

Si suamipun berkata: “Yaitu Nabi Muhammad, yang mana aku masuk Islam setelah engkau dihadapan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam.


فَهُوَ الْمُشَفَّعُ غَدًا فِيْمَنْ يُصَلِّيْ وَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ

FAHUWAL MUSYAFFA'U GHODĀNG FIMAY YUSHOLLI WA YUSALLIMU ALAIH

Beliaulah Nabi yang ditrerima syafaatnya kelak untuk orang yang bershalawat dan salam atas beliau”.








Buya Syarif Muhammad aswan
Bersama Putanya 
Syarif Muhammad Sabil




MAULID NABI MUHAMMAD SAW PENGHILANG BALA

IMAM AL-HAITAMI "DALAM" KITAB AÑI’MATUL KUBRO ‘ALAL ‘ĀLAM FII MAULIDI SAYYIDI WALADI ADAM ].


وَقَالَ أَيْضًا :
Dan Beliau juga berkata:

مَا مِنْ مُسِلِمٍ قَرَأَ فِي بَيْتِهِ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا رَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى الْقَحْطَ وَالْوَبَاءَ وَالْحَرْقَ وَالْغَرْقَ وَاْلآفَاتِ وَالْبَلِيَّاتِ وَالْبُغْضَ وَالْحَسَدَ وَعَيْنَ السُّوْءِ وَاللُّصُوْصَ عَنْ أَهْلِ ذَلِكَ الْبَيْتِ، فَإِذَا مَاتَ هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ جَوَابَ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ، وَيَكُوْنُ فَي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ

MĀMIM MUSILIMIN QORÕ'A FĪ  BAITIHI MAULIDAN NABIYYI SAW,
Tiada Seorang muslim yg membaca Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dirumahnya
ILLĀ  ROFA'ALLĀHU SWT
kecuali Allah SWT mengangkat
AL QOH-THO WAL WABĀ'A
kemarau, wabah
WAL HARQO WAL GHORQO
kebakaran, karam
WAL ĀFĀTI WAL BALIYYĀTI
penyakit, bala,
WAL BUGHDHO WAL HASADA
murka, dengki,
WA A'INAS-SŪ'I WAL LUSHŪSHO
mata yang jahat dan pencuri
AN AHLI DZALIKAL BAITI,
dari penghuni rumah tersebut.
FAIDZĀ MĀTA HAWWA NALLĀHU ALAIHI
Jika orng tersbt mati niscaya Allah memudahkan baginya
JAWĀBA MUNGKARIN WANAKIIRIN,
menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir,
WAYAKŪNU FII MUQ'ADI  SHIDQIN INGDA MALIIKIN  MUQTADIR
dan adalah tempat duduknya pada tempat yang benar disisi Tuhan yang maha memiliki lagi kuasa.



KISAH KEBERKAHAN MAULID NABI SAW MENJADI WALI ALLAH

Ada satu kisah sebagaimana diceritakan dalam Kitab إعانة الطالبين

I'ANATUT THOLIBIN karya SAYYID BAKRI BIN SAYID MUHAMMAD SYATHO AD-DIMYATHI,

adalah kitab fiqh yang merupakan syarah dari Kitab Fathul Mu'in.

( وَحُكِيَ ) أَنَّهُ كاَنَ فِي زَمَانِ أَمِيْرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ هَارُوْنَ الرَّشِيْدِ شَابٌ فِي اْلبَصْرَةِ مُسْرِفٌ عَلَى نَفْسِهِ

( Diceritakan ) Bahwa di zaman Amirul Mukminin Harun Ar-Rasyid ada seorang pemuda di Kota Bashrah yang gemar berfoya-foya.

وَكاَنَ أَهْلُ اْلبَلَدِ يَنْظُرُوْنَ إِلَيْهِ بِعَيْنِ التَّحْقِيْرِ لِأَجْلِ أَفْعَالِهِ الْخَبِيْثَةِ غَيْرَ

Sehingga para penduduk kota itu memandangnya dengan pandangan hina 
karena perilakunya yang buruk.

أَنَّهُ كاَنَ إِذَا قَدِمَ شَهْرُ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ غَسَلَ ثِيَابَهُ وَتَعَطَّرَ وَتَجَمَّلَ وَعَمِلَ وَلِيْمَةً

Ketika datang bulan Rabi'ul Awal ia mencuci pakaiannya, memakai wangi-wangian , memperindah diri, mengadakan walimah (jamuan makan)

وَاسْتَقْرَأَ فِيْهَا مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدَامَ عَلَى هَذَا اْلحَالِ زَمَانًا طَوِيْلاً

dan di dalamnya ia bacakan Maulid Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam,dan hal tersebut ia lakukan secara rutin selama masa yang lama.

ثُمَّ لمَاَّ مَاتَ سَمِعَ أَهْلُ اْلبَلَدِ هَاتِفًا يَقُوْلُ اُحْضُرُوْا

Kemudian Ketika ia meninggal, para penduduk kota mendengar sebuah suara tanpa rupa

يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ وَاَشْهَدُوْا جَنَازَةَ وَلِيٍ مِنْ أَوْلِيَاءِ اللهِ

mengatakan: "Wahai penduduk Bashrah,datang dan saksikanlah jenazah salah satu wali Allah,

فَإِنَّهُ عَزِيْزٌ عِنْدِيْ فَحَضَرَ أَهْلُ اْلبَلَدِ جَنَازَتَهُ وَدَفَنُوْهُ

Sesungguhnya ia adalah orang yang mulia di sisiku.Maka para penduduk kota pun berduyun-duyun mendatangi jenazahnya dan menguburkannya.

فَرَأَوْهُ فِي اْلمَنَامِ وَهُوَ يَرْفُلُ فيِ حُلَلِ سُنْدُسٍ وَاسْتُبْرَقٍ

Lalu mereka diperlihatkan di dalam mimpi

bahwa pemuda itu diagungkan dengan memakai pakaian sutra tipis dan sutra tebal


فَقِيْلَ لَهُ بِمَ نِلْتَ هَذِهِ الْفَضِيْلَةَ ؟

dan mereka bertanya: 
"Sebab apa engkau memperoleh keutamaan ini?

قَالَ بِتَعْظِيْمِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Pemuda itu pun menjawab: "(Aku dimuliakan) sebab mengagungkan Maulid Nabi Muhammad SAW



Dan Dijelaskan Pula oleh  :

وَقَالَ سُلْطَانُ الْعَارِفِيْنِ الْإِمَامُ جَلَالُ الدِّيْنِ اَلسُّيُوْطِيُّ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ وَنَوَّرَ ضَرِيْحَهُ، فِيْ كِتَابِهِ اَلْمُسَمَّى بِالوَسَائِلِ فِيْ شَرْحِ الشَّمَائِلِ

Wa Qõla Sulthonu ‘Arifin Syaikhunal Imam Jalaluddin As-Suyuthi Qaddasallaahu sirrahuu wa nawwaro dhorihaahuu-

Fi kitābihi musamma “Wasā`il Fis Syarhisy-Syamā`il”


Dalam kitab beliau yang diberi nama “Al Wasaa`il Fii Syarhi Asy-Syamaa`il”

beliau berkata :

مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Tiada dari suatu rumah atau masjid atau perkemahan yang dibacakan didalamnya Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam

إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ،

kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid dan kemah tersebut,

وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ،

dan malaikat meminta ampunan dosa terhadap penghuni tempat tersebut,

وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ،

dan Allah meliputi mereka dengan rahmat dan keridhaan(-Nya).

وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ

Dan adapun malaikat yang dikelilingi dengan cahaya yakni Jibril, Mikail, Israfil dan ‘Izrail -‘alaihimussalam

فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

maka mereka meminta ampunan dosa terhadap orang-orang yang menjadi penyebab bagi pembacaan Maulid Nabi SAW.

5 PANGGILAN QUBUR DALAM SEHARI

  Sebagaimana firman Allah SWT: (QS.Al-Hasyr Surat : 59 Jus : 28 : 18) يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَف...