Kisah Cacing Bersholawat. Suatu ketika nabi Daud as sedang duduk di tempat ibadah beliau sambil membaca kitab Zabur. Tiba-tiba beliau melihat ada seekor cacing merah sedang berjalan di tanah.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآَنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al Qamar: 17).
Senin, 31 Oktober 2022
KISAH CACING BERSHOLAWAT.
Minggu, 30 Oktober 2022
UMAT NABI MUHAMMAD SAW SEMUA MASUK SYURGA KECUALI IA YANG MENOLAK SYURGANYA ALLAH SWT
Diriwayat dari abu hurairah ra. Rasulullah bersabda:
نحن الآخرون الأولون يوم القيامة، ونحن أول من يدخل الجنة…
NAHNU ĀKHIRŪNAL AWWALŪNA YAUMAL QIYĀMAH.
“Kami adalah orang-orang yang datang belakangan (namun) yang datang pertama pada hari kiamat.
WA NAHNU AWWALI MIN YADKHULUL JAÑAH
Dan kami adalah umat yang pertama kali masuk surga… ( Sahih Muslim )
SELURUH UMAT NABI MASUK SYURGA KECUALI :
Rasulullah bersabda:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ،
KULLU UMMATI YADKHULŪNAL JAÑATA
Setiap umatku akan masuk surga,
ILLĀ MAN ABĀ
kecuali orang** yang enggan untuk memasukinya.
قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟
QŌLŪ
Ada seseorang yang bertanya,
YĀ ROSŪLALLAHI WAMAY YĀ"BĀ
siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ?
قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
QŌLA :
Beliau bersabda,
MAN ATHŌ'ANI
"Barangsiapa mentaatiku
DAKHOLAL JAÑAH
akan masuk surga,
WAMAN A'SHŌNI
barangsiapa tidak taat kepadaku
FAQOD ABĀ
sungguh dia orang yang enggan masuk surga." (HR Bukhari).
Mengenai perintah taat kepada rasul telah disebutkan dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 32,
قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْكَٰفِرِينَ
QUL AṬHĪ'ULLĀHA WAR-RASŪL, FAING TAWALLAU FA IÑALLĀHA LĀ YUḤIBBUL-KĀFIRĪN
Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Menurut surat Al Hasyr ayat 7, taat kepada rasul adalah mengikuti apa yang diajarkan dan meninggalkan apa yang dilarangnya.
وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟
WAMĀ ĀTĀKUMUR-RASŪLU FA KHUŻŪHU WAMĀ NAHĀKUM 'ANHU FANGTAHŪ
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah."
Menaati Rasulullah dapat dilakukan dengan menjalankan apa yang menjadi syariatnya.
Dalam Islam, ada banyak ibadah yang dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan rasul.
1. Sholat
Perintah sholat tertuang jelas dalam QS. Al Baqarah ayat 43. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku.'"
2. Puasa
Perintah puasa termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
3. Zakat
Perintah zakat termaktub dalam Q.S at-Taubah ayat 103 sebagai berikut:
خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
4. Membaca Al Quran
Al Quran di antaranya menjadi syafaat di hari kiamat kelak. Seperti diriwayatkan dalam hadits Imam Muslim sebagai berikut:
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR. Muslim)
5. Mengingat Allah SWT baik di waktu lapang maupun sempit
Mengingat Allah SWT dapat dilakukan dengan berdzikir. Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi dalam bukunya Al-Baqiyatus Shalihat mengatakan, dzikir merupakan salah satu amalan abadi yang tidak merugikan.
6. Sholawat
Allah SWT juga telah memerintahkan hamba-Nya untuk bersholawat kepada Nabi SAW. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S Al Ahzab ayat 56 sebagai berikut:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
Selasa, 18 Oktober 2022
KEMULIAAN MAULID KAUM YAHUDI MASUK ISLAM
Di dlm Kitab Maulid Syeikh Ahmad bin Al Qasim (terkenal dengan nama Maulid Syaraful Anam).
Dan disyarahkan oleh Syeikh Nawawi Al Jawi dengan nama kitab : Fath'hush Shomad al Alim ‘alaa Maulidisy syaikh Ahmad bin al Qasim,
dan Kitab Anni’matul Kubra ‘alal ‘aalam fii Maulidi Sayyidi Waladi Adam.Karangan Imam Jalaludin Asy-Syuyuthi
قَالَ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ
QÕLA ABDUL WĀHID IBNU ISMĀ'IL
Syeikh Abdul Wahid bin Ismail bercerita
كَانَ بِمِصْرَ رَجُلٌ يَصْنَعُ
KĀNA BIMISHRO ROJULUN YASHNA'U
bahwa di Mesir dahulu, ada seorang laki-laki
مَوْلِدًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّ عَامٍ
MAULIDAN LIN NABIYYI SAW KULLA Ā'MIN
Yang setiap tahun mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam.
وَكَانَ إِلَى جَانِبِهِ رَجُلٌ يَهُوْدِيٌّ
WA KĀNA ILĀ JĀNIBIHI ROJULUN YAHŪDIYYUN
Disebelah laki-laki tadi, ada tetangganya yang beragama Yahudi,
فَقَالَتْ لَهُ زَوْجَةُ الْيَهُوْدِيِّ مَا بَالُ جَارِنَا الْمُسْلِمِ يُنْفِقُ مَالًا جَزِيْلًا فِيْ مِثْلِ هَذَا الشَّهْرِ
FAQÕLAT LAHI DZAUJATUL YAHŪDIYYI MĀ BĀLU JĀRINĀL MUSLIMI YUNGFIQU MĀLĀN JADZILĀN FI MITSLI HADZĀS SYAHRI
Isteri Yahudi ini berkata kepada suaminya: “Mengapa, tetangga kita yang muslim itu, setiap bulan ini (Rabi’ul Awwal) membelanjakan harta yang banyak?”
فَقَالَ لَهَا زَوْجُهَا إِنَّهُ يَزْعُمُ أَنَّ نَبِيَّهُ قَدْ وُلِدَ فِيْهِ
FAQÕLA LAHĀ DZAUJUHĀ IÑAHU YADZ'UMU AÑA NABIYYAHU QOD WULIDA FIHI
Suami Yahudi itu menjawab: “Itu adalah karena dia beranggapan bahwa dalam bulan inilah nabinya dilahirkan,
وَهُوَ يَفْعَلُ ذَلِكَ فَرْحَةً بِهِ وَكَرَامَةً لِمَوْلِدهِ
WAHUWA YAF'ALU DZALIKA FARHATAN BIHI WAKARÕMATAN LI MAULIDIH
dia melakukan hal tersebut karena senang dengan nabinya, dan memuliakan hari kelahirannya.”
قَالَ فَسَكَتَا
QÕLA FASAKATĀ
melanjutkan ceritanya : Kedua suami isteri pun diam,
ثُمَّ نَامَا لَيْلَتَهُمَا فَرَأَتْ اِمْرَأَةُ الْيَهُوْدِيِّ
TSUMMA NĀMĀ LAILATA HUMĀ FARO'AT IMRO'ATUL YAHŪDIYYI
kemudian malam hari keduanya tidur. Dalam tidurnya, isteri Yahudi itu
فِي الْمَنَامِ رَجُلًا جَمِيْلا جَلِيْلًا عَلَيْهِ
FIL MANĀMIN ROJULAN
bermimpi ia melihat ada seorang laki-laki
JAMILĀN JALILAN ALAIHI
yang begitu tampan dan agung,
مَهَابَةٌ وَتَبْجِيْلٌ وَوَقَارٌ قَدْ دَخَلَ بَيْتَ جَارِهِ الْمُسْلِمِ
MAHĀBATUN WA TABJILUN WAWA QÕRUN
berwibawa dan sangat dimuliakan
QOD DAKHOLA BAITA JĀRIHIL MUSLIMI
memasuki rumah tetangganya yang Muslim itu.
وَحَوْلَهُ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ وَهُمْ يُبَجِّلُوْنَهُ وَيُعَظِّمُوْنَهُ
WA HAULAHU JAMĀ'ATUN MIN ASH-HĀBIHI
Dan di kanan kiri laki-laki tersebut ada serombongan dari sahabatnya.
WAHUM YUBAJJILŪNAHU
Mereka mengormati
WAYU'ADZ-DZIMŪNAHU
dan mengagungkan laki-laki tersebut
فَقَالَتْ لِرَجُلٍ مِنْهُمْ
FAQÕLAT LIROJULIN MINHUM
Wanita itu pun bertanya kepada pada salah seorang diantara anggota rombongan itu:
مَنْ هَذَا الرَّجُلُ الْجَمِيْلُ الْوَجْهِ فَقَالَ لَهَا هَذَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
MAN HADZĀR ROJULUL JAMILUL WAJHI
“Siapa laki-laki yang wajah nya tampan ini ?
FA QÕLA LAHĀ HADZĀ ROSŪLULLAHI SAW
”Orang itu menjelaskan bahwa itulah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.
دَخَلَ هَذَا الْمَنْزِلَ لِيُسَّلِمَ عَلَى أَهْلِهِمْ وَيَزُوْرَهُمْ لِفَرْحِهِمْ بِهِ
DAKHOLA HADZĀL MANGDZILA LIYUS SALIMI ALĀ AHLIHIM
Beliau masuk kerumah ini untuk mengucapkan salam kepada penghuni rumah ini
WAYA DZŪROHUM LI FARHIHIM BIHI
dan menemui mereka yang telah menunjukkan rasa suka-cita mereka atas kelahiran beliau.
فَقَالَتْ لَهُ هَلْ يُكَلِّمُنِيْ إِذَا كَلَّمْتُهُ فَقَالَ لَهَا نَعَمْ
FA QÕLAT LAHU
Wanita Yahudi itu pun berkata lagi,
HAL YUKALLIMUNI IDZĀ KALLAMTUHU
“Maukah orang itu berbicara denganku apabila aku mengajaknya bicara ?”,
FA QÕLA LAHĀ NA'AM
laki-laki tadi menjawab: “Sudah tentu beliau mau”.
فَأَتَتْ إِلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ لَهُ يَا مُحَمَّدُ
FA ATAT ILAIHI SAW FA QÕLAT LAHU
Wanita Yahudi itu pun lantas mendekati Nabi Muhammad dan menyapanya:
YĀ MUHAMMAD
“Wahai Muhammad !” ,
فَقَالَ لَهَا لَبَّيْكِ
FA QÕLA LAHĀ LABBAIK
lantas Nabi pun menjawab: “LABBAIKI (aku sambut panggilanmu) “.
فَقَالَتْ لَهُ أَتُجِيْبُ لِمِثْلِيْ بِالتَّلْبِيَةِ
FA QÕLAT LAHU ATUJIBU LIMITSLI BIT TALBIYAH
Wanita itu pun berkata: ” Engkau menjawab orang sepertiku dengan TALBIYAH,
وَأَنَا عَلَى غَيْرِ دِيْنِكَ وَمِنْ أَعْدَائِكَ
WA ANĀ ALĀ GHOIRI DINIKA
Sedangkan aku bukan mengikuti agamamu,
WAMIN A'DĀ'IKA
dan akupun termasuk salah satu musuh**mu.”
فَقَالَ لَهَا وَالَّذِيْ بَعَثَنِيْ بِالْحَقِّ نَبِيًّا
FA QÕLA LAHĀ
Nabi pun bersabda kepadanya:
WAL LADZI BA'ATSANI BIL HAQQI NABIYYĀ
“Demi Dzat Yang telah mengutusku dengan haq menjadi Nabi,
مَا أَجَبْتُ نِدَائَكِ حَتَّى عَلِمْتُ أَنَّ اللهَ قَدْ هَدَاكِ
MĀ AJABTU NIDĀ'AKI
aku tidak menjawab panggilanmu
HATTA ALIMTU AÑALLAHA QOD HADĀK
sehingga aku mengerti bahwasanya Allah telah memberi hidayah atasmu.”
فَقَالَتْ إِنَّكَ لَنَبِيٌّ كَرِيْمٌ، وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ،
FA QÕLAT
Wanita itupun berucap:
IÑAKA LA NABIYYU KARIM.
“Sesungguhnya tuan memang benar seorang Nabi yang mulia
KARIM.WA IÑAKA LA'ALA KHULUQIN ADZIM.
yang berpribadi agung,
تَعِسَ مَنْ خَالَفَ أَمْرَكَ،
TA'ISA MAN KHÕLAFA AMROKA
celakalah orang yang menselisihi perintahmu,
وَخَابَ مَنْ جَهِلَ قَدْرَكَ،
WAKHÕBA MANG KAHILA QODROKA
dan merugilah orang yang tidak mengerti pangkatmu.
اُمْدُدْ يَدَكَ،
UMDUD YADAK
Ulurkanlah tanganmu,
فَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّكَ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
FA ANĀ ASYHADUAN LĀ ILAHA ILALLAH.FA IÑAKA MUHAMMADUR RASŪLULLAHI SAW.
Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah, SAW.”
ثُمَّ إِنَّهَا عَاهَدَتِ اللهَ
TSUMMA IÑAHĀ Ā'HADATILLAH
Lalu Dalam hatinya, wanita itu berjanji kepada Allah,
فِيْ سِرِّهَا أَنَّهَا
FI SIRRI HĀ AÑAHĀ
berniat bahwa nanti besok pagi,
إِذَا أَصْبَحَتْ تَتَصَدَّقُ بِجَمِيْعِ مَا تَمْلِكُهُ وَتَصْنَعُ
IDZĀ ASHBAHAT TATA SHODDAQU BI JAMI'I MÆ TAMLIKUHU WA TASHNA'U
Ia akan bersedekah dengan seluruh harta yang ia miliki dan melaksanakan jamuan
مَوْلِدًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
MAULIDAN LIN NABIYYI SAW
untuk memperingati Maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam,
فَرْحَةً بِإِسْلَامِهَا وَشُكْرًا لِلرُّؤْيَا الَّتِيْ رَأَتْهَا فِيْ مَنَامِهَا
FARHATAM BI ISLĀMIHĀ WA SYUKRÕN LIR RU'YĀL LATI ROAT HĀ FI MANĂMIHĀ
sekaligus sebagai perwujudan rasa syukur atas keislamannya dan mimpinya malam itu.
فَلَمَّا أَصْبَحَتْ رَأَتْ زَوْجَهَا قَدْ هَيَّأَ الْوَلِيْمَةَ
FALAMMĀ ASHBAHAT RO'AT DZAUJAHĀ QOD HAYYA AL WALIMAH
(Akan tetapi, diluar dugaan, begitu bangun pagi) ia melihat suaminya sudah sibuk untuk menyiapkan suatu perjamuan, ia begitu rajin dan serius.
وَهُوَ فِيْ هِمَّةٍ عَظِيْمَةٍ فَتَعَجَّبَتْ مِنْ أَمْرِهِ
WAHUWA FI HIMMATIN A'DZIMATING FATA'AJJABAT MIN AMRIH
Wanita itupun heran dengan apa yang dilakukan suaminya seraya berkata:
وَقَالَتْ لَهُ: مَالِيْ أَرَاكَ فِيْ هِمَّةٍ صَالِحَةٍ ؟
WA QÕLAT LAHU : MĀLI ARÕKA FI HIMMATING SHÕLIHATI
“Ada apa gerangan kulihat engkau begitu sibuk dan bersemangat pagi ini ?
فَقَالَ لَهَا: مِنْ أَجْلِ الَّذِيْ أَسْلَمْتِ عَلَى يَدَيْهِ اَلْبَارِحَةَ،
FAQÕLA LAHĀ : MIN AJLIL LADZI ASLAMTI ALĀ YADAIHI AL BĀRIHAH
Si suami menjawab, “Karena orang yang kau lihat malam tadi, yang mana engkau masuk islam dihadapan beliau.”
فَقَالَتْ لَهُ: مَنْ كَشَفَ لَكَ هَذَا السِّرَّ الْمَصُوْنَ وَمَنْ أَطْلَعَكَ عَلَيْهِ ؟
FAQÕLAT LAHU : MANG KASYAFA LAKA HADZĀS SIRROL MASHŪNA WAMAN ATH'LA'AKA ALAIHI
Dia bertanya kepada suaminya: “Siapa gerangan yang telah membukakan engkau rahasia ini (ihwal impiannya) dan memperlihatkannya kepada engkau ?”
فَقَالَ اَلَّذِيْ أَسْلَمْتُ بَعْدَكِ عَلَى يَدَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،
FAQÕLAL LADZI ASLAMTU BA'DAKI ALĀ YADAIHI SAW
Si suamipun berkata: “Yaitu Nabi Muhammad, yang mana aku masuk Islam setelah engkau dihadapan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam.
فَهُوَ الْمُشَفَّعُ غَدًا فِيْمَنْ يُصَلِّيْ وَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ
FAHUWAL MUSYAFFA'U GHODĀNG FIMAY YUSHOLLI WA YUSALLIMU ALAIH
Beliaulah Nabi yang ditrerima syafaatnya kelak untuk orang yang bershalawat dan salam atas beliau”.
MAULID NABI MUHAMMAD SAW PENGHILANG BALA
IMAM AL-HAITAMI "DALAM" KITAB AÑI’MATUL KUBRO ‘ALAL ‘ĀLAM FII MAULIDI SAYYIDI WALADI ADAM ].
وَقَالَ أَيْضًا :
Dan Beliau juga berkata:
مَا مِنْ مُسِلِمٍ قَرَأَ فِي بَيْتِهِ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا رَفَعَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى الْقَحْطَ وَالْوَبَاءَ وَالْحَرْقَ وَالْغَرْقَ وَاْلآفَاتِ وَالْبَلِيَّاتِ وَالْبُغْضَ وَالْحَسَدَ وَعَيْنَ السُّوْءِ وَاللُّصُوْصَ عَنْ أَهْلِ ذَلِكَ الْبَيْتِ، فَإِذَا مَاتَ هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ جَوَابَ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ، وَيَكُوْنُ فَي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ
MĀMIM MUSILIMIN QORÕ'A FĪ BAITIHI MAULIDAN NABIYYI SAW,
Tiada Seorang muslim yg membaca Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dirumahnya
ILLĀ ROFA'ALLĀHU SWT
kecuali Allah SWT mengangkat
AL QOH-THO WAL WABĀ'A
kemarau, wabah
WAL HARQO WAL GHORQO
kebakaran, karam
WAL ĀFĀTI WAL BALIYYĀTI
penyakit, bala,
WAL BUGHDHO WAL HASADA
murka, dengki,
WA A'INAS-SŪ'I WAL LUSHŪSHO
mata yang jahat dan pencuri
AN AHLI DZALIKAL BAITI,
dari penghuni rumah tersebut.
FAIDZĀ MĀTA HAWWA NALLĀHU ALAIHI
Jika orng tersbt mati niscaya Allah memudahkan baginya
JAWĀBA MUNGKARIN WANAKIIRIN,
menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir,
WAYAKŪNU FII MUQ'ADI SHIDQIN INGDA MALIIKIN MUQTADIR
dan adalah tempat duduknya pada tempat yang benar disisi Tuhan yang maha memiliki lagi kuasa.
KISAH KEBERKAHAN MAULID NABI SAW MENJADI WALI ALLAH
Ada satu kisah sebagaimana diceritakan dalam Kitab إعانة الطالبين
I'ANATUT THOLIBIN karya SAYYID BAKRI BIN SAYID MUHAMMAD SYATHO AD-DIMYATHI,
adalah kitab fiqh yang merupakan syarah dari Kitab Fathul Mu'in.
( وَحُكِيَ ) أَنَّهُ كاَنَ فِي زَمَانِ أَمِيْرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ هَارُوْنَ الرَّشِيْدِ شَابٌ فِي اْلبَصْرَةِ مُسْرِفٌ عَلَى نَفْسِهِ
( Diceritakan ) Bahwa di zaman Amirul Mukminin Harun Ar-Rasyid ada seorang pemuda di Kota Bashrah yang gemar berfoya-foya.
وَكاَنَ أَهْلُ اْلبَلَدِ يَنْظُرُوْنَ إِلَيْهِ بِعَيْنِ التَّحْقِيْرِ لِأَجْلِ أَفْعَالِهِ الْخَبِيْثَةِ غَيْرَ
Sehingga para penduduk kota itu memandangnya dengan pandangan hina
karena perilakunya yang buruk.
أَنَّهُ كاَنَ إِذَا قَدِمَ شَهْرُ رَبِيْعِ اْلأَوَّلِ غَسَلَ ثِيَابَهُ وَتَعَطَّرَ وَتَجَمَّلَ وَعَمِلَ وَلِيْمَةً
Ketika datang bulan Rabi'ul Awal ia mencuci pakaiannya, memakai wangi-wangian , memperindah diri, mengadakan walimah (jamuan makan)
وَاسْتَقْرَأَ فِيْهَا مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدَامَ عَلَى هَذَا اْلحَالِ زَمَانًا طَوِيْلاً
dan di dalamnya ia bacakan Maulid Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam,dan hal tersebut ia lakukan secara rutin selama masa yang lama.
ثُمَّ لمَاَّ مَاتَ سَمِعَ أَهْلُ اْلبَلَدِ هَاتِفًا يَقُوْلُ اُحْضُرُوْا
Kemudian Ketika ia meninggal, para penduduk kota mendengar sebuah suara tanpa rupa
يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ وَاَشْهَدُوْا جَنَازَةَ وَلِيٍ مِنْ أَوْلِيَاءِ اللهِ
mengatakan: "Wahai penduduk Bashrah,datang dan saksikanlah jenazah salah satu wali Allah,
فَإِنَّهُ عَزِيْزٌ عِنْدِيْ فَحَضَرَ أَهْلُ اْلبَلَدِ جَنَازَتَهُ وَدَفَنُوْهُ
Sesungguhnya ia adalah orang yang mulia di sisiku.Maka para penduduk kota pun berduyun-duyun mendatangi jenazahnya dan menguburkannya.
فَرَأَوْهُ فِي اْلمَنَامِ وَهُوَ يَرْفُلُ فيِ حُلَلِ سُنْدُسٍ وَاسْتُبْرَقٍ
Lalu mereka diperlihatkan di dalam mimpi
bahwa pemuda itu diagungkan dengan memakai pakaian sutra tipis dan sutra tebal
فَقِيْلَ لَهُ بِمَ نِلْتَ هَذِهِ الْفَضِيْلَةَ ؟
dan mereka bertanya:
"Sebab apa engkau memperoleh keutamaan ini?
قَالَ بِتَعْظِيْمِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Pemuda itu pun menjawab: "(Aku dimuliakan) sebab mengagungkan Maulid Nabi Muhammad SAW
Dan Dijelaskan Pula oleh :
وَقَالَ سُلْطَانُ الْعَارِفِيْنِ الْإِمَامُ جَلَالُ الدِّيْنِ اَلسُّيُوْطِيُّ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ وَنَوَّرَ ضَرِيْحَهُ، فِيْ كِتَابِهِ اَلْمُسَمَّى بِالوَسَائِلِ فِيْ شَرْحِ الشَّمَائِلِ
Wa Qõla Sulthonu ‘Arifin Syaikhunal Imam Jalaluddin As-Suyuthi Qaddasallaahu sirrahuu wa nawwaro dhorihaahuu-
Fi kitābihi musamma “Wasā`il Fis Syarhisy-Syamā`il”
Dalam kitab beliau yang diberi nama “Al Wasaa`il Fii Syarhi Asy-Syamaa`il”
beliau berkata :
مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Tiada dari suatu rumah atau masjid atau perkemahan yang dibacakan didalamnya Maulid Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ،
kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid dan kemah tersebut,
وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ،
dan malaikat meminta ampunan dosa terhadap penghuni tempat tersebut,
وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ،
dan Allah meliputi mereka dengan rahmat dan keridhaan(-Nya).
وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
Dan adapun malaikat yang dikelilingi dengan cahaya yakni Jibril, Mikail, Israfil dan ‘Izrail -‘alaihimussalam
فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
maka mereka meminta ampunan dosa terhadap orang-orang yang menjadi penyebab bagi pembacaan Maulid Nabi SAW.
5 PANGGILAN QUBUR DALAM SEHARI
Sebagaimana firman Allah SWT: (QS.Al-Hasyr Surat : 59 Jus : 28 : 18) يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَف...

-
Sebagaimana firman Allah SWT: (QS.Al-Hasyr Surat : 59 Jus : 28 : 18) يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَف...
-
Diriwayat dari abu hurairah ra. Rasulullah bersabda: نحن الآخرون الأولون يوم القيامة، ونحن أول من يدخل الجنة… NAHNU ĀKHIRŪNAL AWWALŪNA Y...
-
SEDEKAH DI ACARA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW Rasulallah SAW bersabda : “man adzõma maulidii kuntu syafii’al lahū yaumal qiyā...